Pembawa Damai: Merayakan Kemenangan Hidup
Pembawa
damai: merayakan kemenangan hidup ~ Landasan firman Tuhan
untuk tema tersebut diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat Tuhan yang
ada di kota Galatia, yaitu dalam Galatia 6:7-10. Dalam Galatia 6:10, rasul
Paulus dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus,
menulis: “Karena itu, selama masih ada
kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi
terutama kepada kawan-kawan seiman”.
Sebagai pembawa damai, kita
dimotivasi untuk merayakan setiap hal yang berhasil kita lakukan. Ketika kita
berhasil memberi atau membantu sesama yang membutuhkan, maka kita harus bisa
merayakan dengan memberi penghargaan kepada diri kita dalam bentuk sebuah
bintang emas misalnya.
Memang itu bisa melakukan
hal tersebut, bukanlah suatu pekerjaan yang gampang kita lakukan. Apalagi bila
berkaitan dengan pemberitaan dan kesaksian tentang kabar baik di dalam Tuhan
Yesus Kristus.
Terkadang hal-hal yang kita
takuti terasa seperti tembok tinggi yang tidak mungkin kita lompati. Berbagi
iman kepada seseorang yang kamu harapkan akan menerima Yesus seperti tugas yang
berat.
Memang harus kita akui bahwa
ketika kita berusaha untuk membagikan pengalaman iman atau kesaksian hidup kita
yang telah diubahkan oleh Tuhan Yesus kepada orang lain, ada rasa sungkan, ada
rasa takut dan was-was sehingga membuat kita tutup mulut dan cari aman.
Pada sisi lain, kita juga
dikuasai oleh pikiran-pikiran dan asumsi-asumsi negatif terhadap objek yaitu
audiens atau orang yang akan kita dekati untuk berbagi iman kita kepadanya. Pikiran-pikiran
atau asumsi-asumsi negatif seperti takut ditolak, ada reaksi yang buruk dan
kita takut disalah-pahami oleh orang yang akan kita dekati.
Walaupun kita sudah
diperlengkapi untuk membagikan iman kita kepada orang lain, akan tetapi
keraguan kita menjadi penghambat bagi kita untuk menyatakan kepada orang lain. Bisa
juga kita berpikir orang yang kita injili mungkinkah dia bisa kita hubungkan
atau fasilitasi atau terhubungan kepada sebuah denominasi gereja.
Setiap pembawa damai yang
sudah memiliki pengalaman tahu bahwa melakukan misi damai harus dimulai dengan
langkah awal dan tindakan kecil. Langkah awal dan tindakan kecil yang kita
lakukan dalam iman, dijamin pasti meraih kemenangan. Kesuksesan kecil dalam
pelayanan pendamaian di suatu konflik yang besar menjadi strategi bagaiman
konflik bisa ditaklukan.
Rasul Paulus dalam pimpinan,
tuntunan, bimbingan, arahan dan ilham Roh Kudus, menulis dalam Galatia 6:9,
menjadi pengingat bagi kita: “Janganlah
kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan
menuai, jika kita tidak menjadi lemah”.
Rasul Paulus mendorong kita untuk tidak
berhenti berbuat hal-hal yang baik, yang berguna dan yang berdampak positif
bagi orang lain, lingkungan, masyarakat dan bangsa di mana kita melakukan misi
damai. Ada waktunya kita akan melihat apa yang kita lakukan pasti berhasil.
Setiap kemajuan kecil tapi
pasti yang dibuat seorang teman untuk mempercayaimu, berbicara tentang hal-hal
yang lebih dalam dari hidup dan iman, adalah sebuah kemenangan kecil yang
mendorong kamu melawan rasa takut.
Ketika kamu membangun
hubungan dan sadar bahwa Tuhan bekerja di dalam hidupmu sebagai Bapa yang hidup
dan penuh kasih sayang, raungan ketakutan yang besar secara bertahap menjadi
sebuah cuitan yang menyedihkan.
Kuncinya adalah menyadari
dan merayakan setiap kemenangan kecil dan membawanya kembali untuk menghadapi
rasa takut.
Kemenangan kecil bisa saja
termasuk membagikan pengalamanmu bersama Yesus, atau mungkin sebuah kesempatan
untuk melayani seseorang.
Yang penting adalah kamu
melihat kemenangan itu dan hal tersebut memampukan kamu melihat pekerjaan Tuhan
bagi orang-orang di sekitarmu.
Pembawa Damai: Merayakan Kemenangan Hidup
Reviewed by yestosaratueda
on
February 07, 2019
Rating:
No comments: