Carilah Dahulu Kerajaan Allah

Carilah dahulu kerajaan Allah ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari Injil Matius 6:25-34. Dalam Matius 6:33, penulis Injil Matius dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus, menulis: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan Kebenarannya, maka semua itu ditambahkan kepadamu”.

Konteks Matius 6:25-34 merupakan kelanjutan dari khotbah Yesus di bukit. Pada kesempatan tersebut, Yesus mengulas satu tema atau topik yang bersentuhan langsung dengan situasi dan kondisi  hidup manusia pada waktu itu maupun pada masa kini yaitu tentang kekuatiran yang dialami semua orang di dunia ini.

Dalam khotbah-Nya itu, Yesus mengajak para pendengar atau audience-Nya untuk menentukan prioritas hidup yang lebih baik, lebih bermanfaat, lebih bernilai dan lebih produktif ketimbang memikirkan hal-hal yang sifatnya temporal atau sementara. Yesus menegaskan demikian: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua itu ditambahkan kepadamu”.


Pengalaman iman dan perjumpaan dengan Tuhan sesungguhnya akan menghasilkan culture atau nilai-nilai hidup yang baru, yang disebut sebagai nilai Kerajaan Allah. Itulah value atau nilai Injil yang disampaikan dan diajarkan oleh Tuhan Yesus dan yang seharusnya diajarkan oleh Gereja (secara konsisten) sampai hari ini.

Gereja jangan sibuk berdebat soal dogma, hukum benar atau salah, haram atau halal, sahabat atau kafir, selamat atau tidak selamat, menjadi besar atau kecil. Sebab semua hal itu bukan nilai utama yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Nilai utama yang dituliskan dalam seluruh kitab Injil sebagai pewartaan kabar baik itu adalah Kerajaan Allah dan kebenarannya.

Pesan dari nilai-nilai Kerajaan Allah yang diajarkan oleh Tuhan Yesus dalam khotbah-Nya di bukit (Matius 5-7) memang “menjungkir-balikkan” logika banyak orang. Nilai-nilai tersebut nampaknya lemah tetapi justru itulah yang akan mempermalukan dunia.

Rasul Paulus menjelaskan: “...dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan yang kuat,...supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah” – 1 Korintus 1:27-29. Itulah logika Kerajaan Allah yang “sungsang”. Melaluinya kita diajak memasuki dimensi kekuatan kuasa Allah yang sedang bekerja di antara kita.

Dalam Injil Lukas 15, Kerajaan Allah digambarkan lebih berharga dari pada bisnis (domba), lebih berharga dari pada kekayaan (dirham), dan bahkan lebih berharga dari pada keluarga (anak). Jika Kerajaan Allah itu ditemukan, maka akan ada sukacita yang sangat besar pada dirinya, tetangganya bahkan malaikat-malaikat di sorga ikut bersukacita (Lukas 15:7 dan 10).

Karena itu: “Janganlah kamu kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:25, dan 33).

Dalam perspektif Yesus, hidup itu lebih penting dari semua kebtuhan yang sifatnya sementara. Mengapa demikian? Karena semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh manusia itu sifatnya sementara. Sedangkan hidup itu akan berakhir di kekekalan.

Oleh karena itu, Yesus mendorong kita supaya jangan membalikan yang utama menjadi yang sekunder dan yang sekunder menjadi primer. Yesus ingin menegaskan bahwa Kerajaan Allah dan kebenarannya merupakan yang primer dan karena itu harus menjadi prioritas kita.

Jadi, marilah kita praktekkan dan ajarkan nilai-nilai Kerajaan Allah itu dalam hidup kita dan pelayanan gereja kita. Nilai yang sangat powerful dan yana akan mengubahkan pandangan dan cara hidup banyak orang.
Carilah Dahulu Kerajaan Allah Carilah Dahulu Kerajaan Allah Reviewed by yestosaratueda on February 27, 2019 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.