Gereja Yang Siap Membangun

Gereja yang siap untuk membangun ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Hagai 1:1-14. Dalam Hagai 1:2, penulis kitab Hagai dalam pimpinan, tuntunan, bimbingan, arahan dan ilham Roh Kudus, menulis: “Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun rumah TUHAN!”.

Gereja yang Tuhan percayakan untuk saya gembalakan dan pimpin, Gkri Diaspora Cawang akan membeli gedung untuk rumah ibadah kami. Memang kami sampai dengan saat ini masih menyewa hotel untuk menjadi tempat ibadah. Kami sudah melakukan janji iman, baik para pendeta, majelis dan juga jemaat. Ini menjadi suatu momen penting dan istimewa bagi kami untuk berkarya bagi Tuhan lebih lagi. Hal ini kami pahami sebagai momen penting dan istimewa karena kami mendapat peluang untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan.

Sebagaimana penulis kitab Mazmur dalam Mazmur 116 :12-14, menegaskan demikian: “Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN, akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya”.


Pertanyaan penting yang patut diajukan untuk direnungkan ialah: “Bagaimana mempersiapkan seluruh elemen dalam gereja supaya bisa berkontribusi bagi pembangunan dan pembelian gedung untuk rumah ibadah?” Berdasarkan firman Tuhan dalam kitab Hagai 1:1-14, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:

Satu, gereja memotivasi dan menganjurkan agar setiap keluarga jemaat berdoa dan bersekutu bersama keluarga masing-masing untuk bertanya kepada Allah; seberapa layak mereka diberi kesempatan berpartisipasi untuk membangun rumah Allah. Hal ini penting, supaya jemaat memahami potensi yang Tuhan berikan kepada mereka sehingga mereka tidak mengandalkan kemampuan manusiawinya tetapi benar-benar mereka merasakan gerakan Roh Kudus yang bekerja dalam hati sanubarinya.

Ketika mereka menyadari akan hal itu, maka mereka akan bergerak berdasarkan pimpinan dan tuntunan Roh Kudus untuk berkontribusi bagi pekerjaan Tuhan. Dengan mereka tidak merasa dibebani oleh gereja atau panitia namun dalam kesadaran spiritual yang mereka temukan sendiri dalam hadirat Tuhan. Sebesar apapun yang mereka berikan tentu bukan lagi diukur berdasarkan kemampuan finansial manusiawi tetapi berdasarkan iman kepada Tuhan.

Dua, gereja menyampaikan renungan kebenaran firman Tuhan yang dapat menyiapkan hati jemaat untuk mengukir sejarah penting dalam membangun rumah Allah. Hal ini penting agar jemaat bisa mengerti bahwa Tuhan telah meletakan dasar-dasar bagi pembangunan rumah Tuhan, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Dengan demikian, ketika jemaat akan terlibat dalam pengadaan gedung ibadah, mereka sudah dibekali dengan kebenaran firman Tuhan. Dan apa yang mereka lakukan atau berikan sungguh-sungguh dilandaskan kepada kebenaran firman Tuhan.

Melalui kitab Hagai, jemaat diajak untuk melihat adanya 5 prasayaratt yang harus dipenuhi sebelum membangun Rumah Allah. Kelima prasyarat tersebut akan diuraikan sebagai berikut di bawah ini:

Satu, Allah sendirilah yang MENGHENDAKI pembangunan Rumah bagi-Nya.
Allah bersabda: “Langit adalah tahta-KU, dan bumi adalah tumpuan kaki-KU, dan Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-KU?” – Yesaya 66:1.

Tidak semua bangunan bisa disebut Rumah Allah dan tidak semua orang bisa dan dikenan Allah untuk membangun tempat perhentian-Nya. Daud yang begitu siap untuk membangun Rumah Allah, ditolak sebab tangan Daud penuh darah. Salomo, anaknyalah yang boleh membangunnya.

Jadi membangun Rumah Allah itu diinisiasi oleh perkenanan Allah. Menangkap momentum panggillan dan perkenanan Allah itu adalah kesempatan yang amat langka. Jika kesempatan itu tidak diambil, maka ia tidak akan datang kedua kalinya. Sekali lagi membangun rumah Allah itu bukan masalah ada tidaknya uang atau kehendak manusia, namun per-KENAN-an Allah.  

Ada banyak orang yang punya uang dan bisa dengan mudah membangun gedung bangunan, namun jika ia tidak diberi panggilan dan kesempatan untuk membangun Rumah Allah, selama hidupnya ia tidak akan bisa membangun Rumah Allah. Sebab itu jika panggilan dan perkenanan Allah datang, ambil kesempatan itu! Karena itu sesungguhnya kesempatan yang sangat istimewa yang jika terlewatkan, ia tidak akan datang untuk kedua kalinya.

Bersambung...
Gereja Yang Siap Membangun Gereja Yang Siap Membangun Reviewed by yestosaratueda on March 18, 2019 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.