Pembawa Damai: Tenang Dan Percaya

Pembawa damai: tenang dan percaya ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Yesaya 30:1-33. Dalam Yesaya 30:15, penulis kitab Yesaya dalam pimpinan Roh Kudus, menulis: “Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu”.

Pembawa damai haruslah tetap bersikap tenang dan percaya kepada Tuhan. Patut diakui memang bahwa siapapun termasuk si pembawa damai pernah menghadapi masalah, bahkan masalah tersebut bisa datang bertubi-tubi. Belum satu selesai, datang lagi masalah lainnya. “Belum keluar dari mulut singa, mau masuk lagi ke mulut buaya” demikianlah gambarannya bagi siapapun yang menghadapi masalah yang datang bergelombang.

Dalam siatusi dan kondisi semacam itu, tentu siapapun akan bereaksi. Reaksinya macam-macam dan berbeda-beda dari orang satu dengan yang lainnya. Ada yang bereaksi secara positif, namun tidak sedikit yang bereaksi secara negatif.


Berdasarkan firman Tuhan di atas, maka ketika kita sebagai pembawa damai menghadapi masalah yang pelik dan kompleks serta berat dan bertubi-tubi atau bergelombang datangnya, sikap yang tepat dan reaksi yang benar ialah TENANG dan PERCAYA.

Tuhan melalui nabi Yesaya memberikan penegasan demikian: “Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu” – Yesaya 30:15.

Harus kita mengerti dan pahami bahwa kutipan firman Tuhan di atas merupakan perkataan atau kata-kata langsung yang keluar dari hati dan mulutnya Allah sendiri. Kata-kata Allah itu ditujukan kepada umat Israel dalam konteks yang dekat dimana mereka kala itu mengalami situasi dan kondisi terjepit, sedang galau, tertekan dan dalam penindasan.

Tetapi kata-kata Allah itu harus juga kita maknai bahwa perkataan tersebut ditujukan kepada kita juga sebagai umat-Nya dalam konteks yang jauh. Tentu apa yang dialami oleh bangsa Israel, kita juga mengalaminya sekalipun bentuknya berbeda. Ketika kita mengingat kata-kata Allah itu, maka akan memberi energi positif bagi hidup kita sebagai pembawa damai.

Melalui nabi Yesaya, Tuhan menginginkan dan menghendaki supaya dalam situasi dan kondisi bagaimana pun, kita harus bereaksi atau berespon dengan baik dan benar sebagai pembawa damai, yaitu tetap tenang dan percaya. Mengapa demikian?

1.  Dalam ketenangan kita diminta dan dimotivasi untuk melakukan koreksi diri dan bertobat.
Itulah reaksi, respon dan tanggapan yang baik dan benar yang diinginkan oleh Allah dari kita umat-Nya. Jangan berespon, bereaksi dan melakukan tanggapan secara negatif. Jangan panik, menyalahkan situasi, mengkambing-hitamkan orang lain, apalagi sampai menuduh Tuhan tidak adil.

Ingatlah bahwa kepanikan hanya akan menenggelamkan kita. Sama seperti orang yang tidak bisa berenang, tercebut dalam kolam renang. Semakin ia panik, semakin tenggelamlah ia. Orang yang mau menolongnya pun ragu karena takut diseret dan tenggelam bersama dengannya. Maka caranya Cuma satu, dia harus tenang atau ditenangkan agar bisa di tolong.

Sebagai pembawa damai, ketika menghadapi masalah di jalan kita, ketika kita mengalami masalah disaat kita melakukan tugas kita membawa damai bagi orang lain, janganlah panik, ragu dan putus asa. Tenangkan hati sehingga kita bisa mendapatkan pertolongan yang kita butuhkan.

2.  Dalam percaya kita diminta dan dimotivasi untuk kembali kepada jalan Tuhan.
Itulah reaksi, respon dan tanggapan kedua yang baik dan benar yang diinginkan dan dikehendaki oleh Tuhan dari kita umat-Nya. Kita harus kembali kepada cinta mula-mula, kepada hidup dalam kebenaran dan kekuatan firman-Nya.

Tuhan Yesus sendiri pernah bersabda: “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” – Yohanes 15:7.

Ketika semua jalan nampak buntu, depan belakang, kiri kanan sudah tak ada jalan, maka di situ saatnya berlutut dan melihat ke atas. Tenanglah dan percayakan hidup kita kepada Tuhan. Biarkan Tuhan bertindak dengan kehendak-Nya (God’s will); cara-Nya (God’s way); dan waktu-Nya (God’s time). Sebab often when we lose hope and think this is the end, GOD smiles from above and says, “relax, sweetheart, it’s just a bend, not the end.
Pembawa Damai: Tenang Dan Percaya Pembawa Damai: Tenang Dan Percaya Reviewed by yestosaratueda on January 16, 2019 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.