Pembawa Damai: Memiliki Prinsip Hidup
Pembawa damai: memiliki prinsip hidup ~ Landasan firman Tuhan untuk tema
tersebut diambil dari kitab Mazmur 27:4. Penulis kitab Mazmur dalam pimpinan,
tuntunan, bimbingan, arahan dan ilham Roh Kudus, menulis: “Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di
rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya”.
Apa yang dimaskud dengan prinsip?
Arti kata “prinsip” menurut
wikipedia ialah: “Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum
maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah
pedoman untuk berpikir atau bertindak”.
Sedang menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata “prinsip” ialah: “asas
(kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya); dasar”.
Jadi, berdasarkan pengertian
kata “prinsip” di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prinsip adalah sekumpulan
asas kebenaran yang fundamental yang dijadikan dasar serta pegangan hidup oleh
seseorang atau komunitas untuk berpikir, bertindak dan lain sebagainya.
Seorang tokoh dunia terkenal
bernama Galileo Galilei memberikan pendapatnya dan pengertiannya tentang kata
prinsip demikian: “Jangan pernah merasa takut akan kesendirian dan terasing
karna anda mempertahankan prinsip yang
benar.
Sebagai pembawa damai,
setiap murid Kristus harus memiliki prinsip yang kuat. Prinsip yang kuat itu
harus dibangun di atas kebenaran firman Tuhan. Karenanya, pembawa damai harus
memiliki kerinduan yang dalam untuk senantiasa membaca firman Tuhan.
Ketika seorang pembawa damai
memiliki kesukaan akan kebenaran firman Tuhan, maka ia akan terbentuk menjadi
pribadi yang berkarakter dengan prinsip hidup yang kuat. Prinsip hidup yang
kuat ini ditandai dengan tidak mudah terombang ambing oleh berbagai pengaruh
dunia ini.
Pembawa
damai merupakan seorang yang sudah dewasa. Artinya bahwa pembawa damai itu baik
secara usia, fisik, mental dan spiritualnya sudah dewasa. Dalam frame tersebut
pembawa damai telah mempunyai prinsip yang dianut dalam hidupnya.
Ia tidak
lagi gampang terbawah arus dunia ini. Ia tidak lagi mudah diombang-ambingkan
oleh bujuk rayu dunia ini. Ia juga tidak mudah ditarik untuk memilih tawaran
dari dunia yang menggiurkan.
Patut diakui
memang bahwa pembawa damai itu acap kali dihadapkan dengan beragam pilihan
dalam hidupnya. Pilihan yang membuat dirinya merasa nyaman. Pilihan yang
membuat dirinya bersenang-senang dengan mengikuti trend dunia ini.
Akan tetapi,
bila pembawa damai itu telah memiliki prinsip hidup, maka hal itulah yang akan
memproteksi dirinya, sehingga ia tidak gampang tergoda dengan pilihan-pilihan
sesat dan sesaat seperti itu. Lebih dari itu, prinsip hidup yang dimiliki oleh
seorang pembawa damai, akan membantunya untuk tetap fokus pada misi damai yang
diembannya.
Selanjutnya,
prinsip hidup yang dimiliki oleh seorang pembawa damai akan menolongnya untuk
tidak bisa kompromi dengan hal-hal yang bisa membuat terpecah fokus hidupnya. Lalu
prinsip hidup juga akan menolong setiap pembawa damai untuk menolak semua hal
yang akan menjauhkan dia dari rencana dan panggilan Tuhan dalam hidupnya. Dan akhirnya
prinsip hidup juga akan menolong pembawa damai mencapai apa yang diinginkannya.
Berdasarkan
penjelasan di atas, maka sesungguhnya dalam kehidupan beriman dari setiap
pembawa damai juga diperlukan suatu prinsip hidup. Tujuannya ialah supaya ia
tidak mudah putus asa, kecewa dan sakit hati ketika yang terjadi tidak seperti
yang diinginkannya.
Sebagai
pembawa damai, setiap kita dapat belajar dari teladan yang telah ditinggalkan
oleh raja Daud. Di mana dalam semua yang telah dia capai sebagai seorang raja
Israel, ia tetap punya prinsip bahwa sesungguhnya ada di rumah Tuhan atau ada
di Bait Suci merupakan sesuatu yang sangat berarti, bernilai dan berharga dalam
hidupnya.
Guna tetap
dekat dengan rumah Tuhan atau Bait Suci, raja Daud mendirikan kerajaannya
berdekatan dengan Bait Suci atau rumah Tuhan. Hal ini menegaskan kepada kita
bahwa bagi raja Daud jika dia jauh dari Tuhan dan tanpa Tuhan, maka ia tidak
dapat berbuat apa-apa. Bahkan tanpa Tuhan, mustahil baginya untuk bisa menjadi
pemimpin yang besar bagi bangsa Israel.
Sebagai
pembawa damai, kita harus memahami bahwa “Bait Suci” atau “rumah TUHAN”
(beth-YHWH) bukan melulu bicara soal bangunan fisik semata seperti gedung
Gereja. Baitu suci atau rumah TUHAN yang paling penting ialah hati kita, tempat
dimana Roh Kudus tinggal atau berdiam.
Dengan demikian,
makna “diam di rumah TUHAN” (shivti beveth-YHWH) ialah bahwa sesungguhnya
bagaimana kita mengisi hidup kita khususnya hati kita dengan hal-hal yang
memuliakan Tuhan dan yang berkenan di hadapan-Nya. Dan yang berkenan di hati
Tuhan ialah kita mengisi roh atau hati kita dengan setiap benih firman Tuhan.
Mengisi hati kita dengan
firman TUHAN ibarat pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan
buah pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya (Mzm. 1:3).
Pembawa Damai: Memiliki Prinsip Hidup
Reviewed by yestosaratueda
on
January 30, 2019
Rating:
No comments: