Pembawa Damai: Keluarga Allah

Pembawa damai: keluarga Allah ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut daimbil dari surat Rasul Paulus kepada jemaat Tuhan yang ada di kota Efesus, yaitu dalam Efesus 2:13-19. Rasul Paulus dalam pimpinan, tuntunan, bimbingan, arahan dan ilham Roh Kudus, menulis: “Demikianlah kamu bukan lagi orng asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orng kudus dan anggota-anggota keluarga Allah” – Efesus 2:19.

Kutipan firman Tuhan di atas, menegaskan kepada kita bahwa gereja itu bukan saja sebagai tubuh Kristus, tempat kediaman Allah, namun juga sebagai keluarga Allah. Rasul Paulus menulis: “Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu yang dahulu “jauh” sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus” – Efesus 2:13.

Kita disebut oleh rasul Paulus adalah orang-orang yang dahulu “jauh”. Apa maksud rasul Paulus dengan pernyataan tersebut? Hal pertama yang kita dipahami bahwa kita memang dahulu “jauh” dari Allah karena kita adalah orang-orang yang menerima dampak dari dosa Adam dan Hawa. Pada sisi lain, Allah juga menjadi “jauh” dari kita bahkan terpisah dengan kita karena Dia adalah Allah yang kudus.


Selanjutnya, hal kedua yang perlu juga kita mengerti dan pahami ialah bahwa kita adalah orang-orang yang “jauh” dalam artian tidak ada hubungan darah, hubungan suku dan hubungan budaya. Dengan lain kata ialah bahwa kita ini tidak ada pertalian sama sekali atau kita sangat berbeda.

Tetapi oleh darah Kristus, kita yang dahulu “jauh” dari Allah, sekarang telah menjadi dekat. Allah yang tadinya transenden, sekarang oleh Kristus, Allah menjadi imanen atau menjadi dekat dengan kita. Allah telah menjadi Bapa kita dan kita anak-anak-Nya.

Selanjutnya, kita yang tadinya “jauh” oleh karena tidak ada hubunga darah, tidak ada hubungan suku, tidak ada hubungan budaya dan tidak ada hubungan keluarga. Oleh darah Kristus, kita menjadi “dekat”, menjadi saudara, menjadi satu tubuh dan menjadi satu keluarga yaitu keluarga Allah dimana Allah sendiri menjadi satu-satunya Bapa kita yang menyatukan kita.

Rasul Paulus dalam pimpinan, tuntuan, bimbingan, arahan dan ilham Roh Kudus, menulis: “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota keluarga Allah” – Efesus 2:19. Di dalam Kristus, kita bukan orang asing melainkan menjadi warga dari satu komunitas orang-orang yang dikususkan menjadi warga kerajaan sorga. Kita hidup dalam satu keluarga besar yaitu keluarga Allah.

Ada dua point penting yang hendak disampaikan oleh rasul Paulus dalam tulisan suratnya kepada jemaat Tuhan yang ada di kota Efesus dan juga kita pada masa sebagai konteks yang jauh, yaitu:

Satu, sebagai keluarga Allah, kita disatukan oleh darah Kristus dan dilahir-barukan oleh kuasa Roh Kudus. Kita tidak lagi berkumpul karena ikatan kedaerahan dan kesukuan, melainkan karena pengakuan dan pengalaman iman yang sama bahwa kita ditebus oleh darah Kristus.

Kita dilahir-barukan sebagai anak-anak Allah yang terikat dalam ikatan keluarga yang baru, yakni keluarga Allah. Di dalam satu Roh, kita semua baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum (susu) dari satu Roh – 1 Korintus 12:13.

Tidak mengherankan Yesus berkata: “Saudara-Ku laki-laki dan saudara-Ku perempuan ialah mereka yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga”. Lebih jelasnya dicatat oleh penulis Injil Matius, demikian: “Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku” – Matius 12:50.

Jadi, gereja yang dibangun berdasarkan kesukuan, kedaerahan atau kesamaan strata sosial, tidak lagi relevan dan tidak sejalan dengan panggilan gereja, yakni menjadi keluarga Allah, keluarga yang AM dan kudus. Mari kita sebagai pembawa damai, meninggalkan pola kedaerahan dan kesukuan serta adat istiadat karena hal-hal itu akan menjadi sekat yang bisa memisahkan kita.
Pembawa Damai: Keluarga Allah Pembawa Damai: Keluarga Allah Reviewed by yestosaratueda on January 31, 2019 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.