Pembawa Damai: Intimasi Dengan Tuhan
Pembawa damai: intimasi dengan Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari
kitab Mazmur 145:18. Penulis kitab Mazmur dalam pimpinan Roh Kudus, menulis: “TUHAN
dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru
kepada-Nya dalam kesetiaan”.
Pembawa damai sesungguhnya
secara esensi ia sudah memiliki relasi yang diperdamaikan dengan Sang Sumber
Damai yaitu Allah Tritunggal. Hal ini penting sebagai landasan landasan pikir,
landasan pijak, landasan gerak dan landasan eksekusi bagi seorang pembawa
damai.
Implementasi damai hanya
bisa dilakukan oleh pembawa damai bila ia senantiasa terkoneksi secara intens
dengan Allah Tritunggal. Intimasi dengan Sang Sumber Damai merupakan kunci
penentu bagi pembawa damai bisa sukses mengeksekusi damai yang dibutuhkan oleh
dunia yang sedang dalam konflik.
Allah Trintunggal senantiasa
menginginkan untuk bersekutu, berelasi dan berkomunikasi dengan setiap
umat-Nya. Teristimewa dengan setiap pembawa damai. Hal ini menegaskan bahwa
Allah Tritunggal senantiasa dekat kepada setiap umat-Nya dan tentunya dengan
setiap pembawa damai.
Pada sisi lain, Allah
Tritunggak juga senantiasa tinggal bersama, ada bersama dan berjalan bersama
serta mendampingi setiap pembawa damai. Dukungan Allah Tritunggal tersebut
untuk memberi jaminan dan kepastian penyertaan-Nya bagi setiap pembawa damai.
Penulis kitab Kisah Para
Rasul dalam pimpinan Roh Kudus menulis: “Allah
melakukan itu supaya mereka mencari Dia. Mudah-mudahan mereka bertemu dengan
Dia pada waktu mereka mencari-cari-Nya. Tetapi sebenarnya Allah tidak jauh dari
kita masing-masing” – Kisah Para Rasul 17:27.
Sebagai pembawa
damai, ada saat dimana kita merasa berjalan sendiri. Ada saat dimana kita
merasa sendiri dalam menjalani hidup ini. Ada saat dimana kita merasa kesepian.
Ada saat dimana kita merasa bahwa Allah Tritunggal meninggalkan kita. Ada saat
dimana kita merasa bahwa Allah Tritunggal begitu jauh dari kita.
Namun ketahuilah,
sebagai pembawa damai apa yang kita rasakan seperti disajikan di atas,
sesungguhnya Allah Tritunggal ada beserta kita. Allah Tritunggal hadir bersama
kita. Allah Tritunggal tinggal bersama kita. Kehadiran Allah Tritunggal acap
kali sulit kita merasakannya. Tetapi yang pasti Allah Tritunggal senantiasa
hadir karena Dia tidak bisa dibatasi ruang, waktu dan tempat.
Otoritas
dan kuasa Allah Tritunggal tidak bisa dilawan oleh apa dan siapa pun juga. Pemahaman
ini perlu ada dalam diri setiap pembawa damai. Tujuannya ialah untuk meneguhkan
dan memperkuat keyakinan iman kepada Allah Tritunggal bahwa bersama dengan-Nya
setiap pembawa damai pasti bisa melakukan misinya dengan baik.
Pertanyaan
penting yang perlu diajukan ialah: “Bagaimana setiap pembawa damai menjaga
intimasinya dengan Allah Tritunggal?” Berdasarkan firman Tuhan, maka ada
beberapa hal yang harus dipahami dan dilakukan oleh setiap pembawa damai supaya
bisa menjalankan misi damainya dengan baik, yaitu:
1. Setiap pembawa damai harus menyadari bahwa ia
dikasihi oleh Allah Tritunggal
Kesadaran bahwa Allah Tritunggal mengasihi kita sangatlah
penting bagi setiap pembawa damai. Dikatakan demikian karena kasih Allah
Tritunggal menjadi bagian integral bagi kita dalam rangka melakukan misi damai
di tengah dunia yang saat terus ada dalam konflik yang kompleks.
2. Setiap pembawa damai harus setia berdoa
kepada Allah Tritunggal
Doa merupakan
urat nadi, nafas hidup rohani dan sumber kekuatan rohani yang bisa kita peroleh
dari Allah Tritunggal. Doa yang konsisten kita lakukan merupakan cara bagi kita
untuk bisa kuat dalam melaksanakan misi damai di tengah dunia ini. Allah Tritunggal
akan mencurahkan dukungan dari sorga bagi setiap pembawa damai sehingga misi
damai dapat sukses.
3. Setiap pembawa damai harus setia membaca Alkitab
Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru adalah
firman Allah Tritunggal yang tanpa salah. Sebagai firman Allah, tentu memiliki
dinamika yang bisa menguatkan dan meneguhkan iman dan pengharapan kita sebagai
pembawa damai.
Pada sisi lain, firman Tuhan marupakan isi hati Allah
Tritunggal yang harus diketahui oleh setiap pembawa damai. Itu sebabnya kita
harus setia membaca, mempelajari dan merenungkan serta mengamalkannya dalam
upaya kita membawa damai di tengah dunia.
4. Setiap pembawa damai harus setia bersekutu dengan
sesama tubuh Kristus
Ibadah bersama dengan anggota tubuh Kristus yang dilakukan
oleh setiap pembawa damai sangatlah penting. Dikatakan demikian karena pembawa
damai tidak bergerak sendiri. Pembawa damai membutuhkan dukungan dari sesama
tubuh Kristus.
Pembawa Damai: Intimasi Dengan Tuhan
Reviewed by yestosaratueda
on
January 18, 2019
Rating:
No comments: