Pembawa Damai: Memelihara Iman

Pembawa damai: memelihara iman ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari surat rasul Paulus kepada anak rohaninya yaitu Timotius dalam 2 Timotius 4:7-8. Rasul Paulus dalam pimpinan Roh Kudus, menulis: “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya”.

Setiap murid Kristus yang menjadi pembawa damai harus memastikan dirinya sudah memiliki iman di dalam Kristus. Iman di dalam Kristus menjadi fondasi penting dalam upaya menjadi pembawa damai.

Pada sisi lain, sekalipun kita disebut sebagai pembawa damai, bukan berarti bahwa kita telah sempurna. Lalu kita hidup seenaknya dan tidak peduli lagi dengan hidup berimannya kita.

Oleh karena itu, sekalipun kita sudah memiliki iman di dalam Kristus bukan berarti kita tidak perlu lagi memelihara iman kita. Rasul Paulus dalam pimpinan Roh Kudus sebelum ia mengakhiri hidupnya menadapatkan petunjuk, bimbingan dan wahyu ilahi berkaitan iman dan tanggung jawab dala memeliharanya.


Pertanyaan penting yang harus kita ajukan ialah apa maksudnya memelihara iman? Apa yang ada di dalam pikiran rasul Paulus ketika ia menulis tentang memelihara iman? Apa tujuan rasul Paulus menulis tentang hal itu kepada Timotius? Apa pentingnya memelihara iman itu?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, maka kita harus menganalisa dan mengobservasi bagian firman Tuhan yang ditulis oleh rasul Paulus di atas. Berdasarkan tulisan rasul Paulus di atas, maka ada tiga kata penting yang harus kita perhatikan yaitu: satu, “mengakhiri pertandingan dengan baik (bhs Inggrisnya: i have fought a good fight – KJV); dua, telah mencapai garis akhir (bhs Inggrisnya: i have finished my course – KJV); tiga, telah memelihara iman (bhs Inggrisnya: i have kept the faith – KJV).

Selain itu, kita juga memperhatikan gambaran yang digunakan oleh rasul Paulus dalam kaitannya dengan memelihara iman. Dan hal ini yang menjadi fokus pembahasan kita. Dua gambaran yang dipakai oleh rasul Paulus yaitu: satu, perjuangan; dua, pertandingan. Kedua gambaran tersebut digunakan untuk menegaskan betapa iman itu penting dipelihara oleh setiap kita sebagai pembawa damai.

“Memelihara iman adalah memercayai Tuhan di dalam segala hal, di mana percaya kepadaNya dalam segala hal. Dan dalam memelihara iman, kita melakukannya dengan sepenuh hati di mana kata dan tindakan menyatu. Kita memercayai Yesus dalam perkataanNya, kuasaNya dan karyaNya secara menyeluruh dan itu diperjuangkan dalam kehidupan hari lepas hari”.

Pertanyaan penting bagi kita ialah: “bagaimana kita sebagai pembawa damai, memelihara iman kita?” berdasarkan firman Tuhan dalam 2 Timotius 4:7-8, maka ada beberapa hal yang harus kita lakukan dalam rangka memelihara iman kita, yaitu:

1.  Iman perlu dipelihara dengan perjuangan
“mengakhiri pertandingan dengan baik (bhs Inggrisnya: i have fought a good fight – KJV). Rasul Paulus menggunakan analogi dari dunia pertandingan olahraga yaitu olahra tinju atau boxer. Untuk menjadi seorang boxer atau seorang petinju bukanlah hal yang gampang, melain itu sangat berat dan begitu sulit. Seorang petinju atau seorang boxer harus terus berjuang.

Untuk meraih juara atau untuk mendapatkan sabuk emas sebagai juara dibutuhkan latihan yang konsisten, disiplin diri yang tinggi, mengetahui aturan-aturan pertandingan, dan harus ada pengalaman bertanding. Ia harus bersedia terluka, bahkan dipukul KO. Semua itu tidaklah ringan dan tidak mudah.

Seorang petinju atau seorang boxer tahu kapan ia harus bertahan, kapan harus menyerang dan kapan harus melepaskan sebuah pukulan yang mematikan. Pada sisi lain, seorang petinju atau seorang boxer harus tahu bahwa ada saat dimana akan dikalahkan walaupun hal itu tidak ia inginkan. Hal ini untuk menegaskan bahwa musuh selalu siap untuk menjatuhkannya.

Demikianlah juga dengan iman kita. Sebagai pembawa damai, kita harus berjuang memelihara iman kita. Ini kita lakukan karena memang untuk menjaga iman kita tetap kuat bukalah pekerjaan yang mudah.

Memelihara dan menjaga iman kita itu berat. Ada ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan. Ditambah lagi ada kesukaran, ada penganiayaan, ada sakit penyakit, ada penderitaan dan beragam bentuk kesusahan lainnya.

Itulah sebabnya kita harus berjuang supaya iman kita tidak gugur, iman kita tidak hilang, iman kita tidak mati dan iman kita tidak dikalahkan. Kita harus tahu kapan kita harus bertahan. Kita harus tahu kapan harus menyerang musuh. Kita harus tahu kapan memberikan pukulan iman yang bisa mengalahkan musuh kita. Dan kita harus tahu kapan kita bisa merebut kemenangan.

2.  Iman perlu dipertahankan sampai  pada akhirnya
“telah mencapai garis akhir (bhs Inggrisnya: i have finished my course – KJV). Rasul Paulus menggunakan analogi dari dunia atletik yaitu perlombaan lari. Hampir sama dengan seorang petinju atau seorang boxer yaitu seorang atlit lari, dia harus menguasai dirinya sedemikian rupa, berlatih dengan sungguh-sungguh dan siap untuk terjun dalam arena pertandingan.

Ketika seorang pelari sudah di arena pertandingan, maka dia harus fokus untuk bertanding dan mengimplementasikan semua teknik yang sudah dilatih. Dia harus mengatur ritme pernapasan dan ayunan langkahnya sedemikian rupa. Ia harus tahu bahwa ada lawan-lawan yang bisa saja menyalip, bebuat curang dan lain sebagainya.

Ia harus fokus untuk menyelesaikan pertandingan. Ia harus tahu bahwa kemenangan hanya bisa ditentukan apabila ia harus mengakhiri garis finish atau garis akhir pertandingan. Oleh sebab itu, ia harus bertahan apapun yang terjadi dalam arena pertandingan.

Demikian jugalah dengan pertandingan iman kita. Iman harus dipertahankan sampai yang kita imani itu bisa terealisasi dalam hidup kita. Dengan kata lain, kita harus bertahan dalam iman sampai mujizat Tuhan terjadi dalam hidup kita.
Pembawa Damai: Memelihara Iman Pembawa Damai: Memelihara Iman Reviewed by yestosaratueda on January 20, 2019 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.